Selasa, 21 September 2010

Musik melayu betulkah norak?

Apakah alasan suatu musik dikatakan norak atau tidak? Secara pribadi saya katakan, aliran musik apapun tidak ada yang norak,kampungan, tidak bermatu dan lain-lain. Musik lahir dari suatu kebudayaan bangsa yang mewakili karateristik bangsa tersebut. Artinya musik melayu adalah musik yang dilahirkan oleh kebudayaan bangsa melayu, dan pasti masyarakat melayu sendiri sangat keberatan kebudayaannya dikataakan norak, termasuk saya juga ikut menolak.
Jadi salahkah mereka yang mengatakan musik melayu itu norak? Opini yang berkembang seperti itu memang harus diakui lahir dari fanomena perkembangan musik Indonesia yang memprihatinkan yang menurut saya memang tidak perlu terjadi. Gelombang celaan terhadap musik tersebut saat ini bisa dikatakan lebih besar dari pada celaan terhadap lagu-lagu cengeng pada era 80 an. Ini seperti pengulangan sejarah buruk industri musik Indonesia.
Dalam kejadian ini bukan musik melayu yang harus disalahkan, justru musik melayu telah menjadi korban dalam hal ini. Telah terjadi pemerkosaan terhadap musik melayu itu sendiri, dimana musik melayu harus menanggung aib sementara pelakunya sendiri tidak mendapat konsekuensi apapun. Pelaku pemerkosan itu adalah industri musik yang sudah mengharamkan idialisme bagi para artisnya dengan alasan ancaman kebangkrutan industri akibat maraknya pembajakan (namun apakah dengan cara meracuni kecerdasan apresiasi seni masyarakat indonesia?). Saya sendiri kurang tahu apakah group band yang memelayukan musiknya (saya tidak menganggap mereka beraliran musik melayu) seperti kangen band, st12, wali dan lain-lain, adalah pelaku juga ataukah korban.Saya rasa bahan dasar musik mereka tidak jelek, jadi kenapa tidak dikemas lebih berkualitas lagi? ambil contoh lagu Zakia dari God Bless dengan gaya dangdut, Mustofa ibrahim dari Queen gaya timur tengah, wihin withaut you dari the beatles gaya india, Pandangan pertama dari Slank dan lain-lain.
Nama-nama group band lokal dan asing yang baru saja disebutkan juga lagu-lagunya tersebut adalah contoh pengawinan dari dua aliaran musik timur dan barat yang cukup berhasil diukur dari sisi musikalitas. Pada dasarnya group band sekarang pun sudah melakukan hal tersebut dengan mengawinkan musik rock dari barat dan melayu dari timur (kangen,st12,wali,dll) hanya saja seperti yang kita dengar sendiri, mengapa harus digarap dengan kualitas yang sangat dangkal? Ko bisa musik seperti itu diluncurkan ke pasaran tanpa ada usaha menaikan lagi kualitas kemasan musiknya. Saya sangat yakin musik mereka akan tetap laku bahkan mungkin lebih laku dan dihargai kualiasnya bila kemasan musiknya diperbaiki, sebab apapun musiknya kalau sudah dikawinkan dengan musik melayu masyarakat pasti bisa menerima sebab pada dasarnya kuping kita adalah kuping melayu.
Saya ada sedikit ide, rasanya perlu adanya gerakan pembersihan nama baik musik melayu yang bisa dilakukan para praktisi musik, dengan menghadirkan karya musik melayu dalam kemasan yang bisa dipertanggung jawabkan secara musikalitas. Contohnya dengan mengawinkan musik melayu dengan aliran musik lain agar lebih berwarna misalnya dengan jazz,klasik,metal dll (namun tetap menjaga kwalitas musikalitas). Atau dengan membawa musik melayu se melayu melayu nya (asli) dengan memasukan instrumen asli seperti akordeon dan menggunakan syair bernuansa sastra melayu klasik (saya sudah mencoba di lagu saya sendiri).
Akhirnya semua kembali pada industri musik. Apa yang akan kau berikan untuk negeri ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar